Home » , , » "Keterbukaan Google Play Mengganggu Peluncuran BBM Android"

"Keterbukaan Google Play Mengganggu Peluncuran BBM Android"

Meski dibarengi beberapa berita miring, kabar peluncuran BBM (BlackBerry Messenger) lintas platform tetaplah jadi salah satu berita besar dalam dunia teknologi dan telekomunikasi.

Seharusnya BBM sudah ada di Google Play pada hari Sabtu (21/9) pukul 18.00 WIB.

24 jam lebih setelah gembar-gembor peluncurannya, aplikasi resmi BBM belum jua muncul. Sebagai gantinya, aplikasi BBM 'jadi-jadian' banyak berseliweran di Google Play.

Yang membuat pengguna Android agak kecewa adalah kenyataan bahwa BBM muncul lebih dulu di iPhone. Sesuai jadwal, seharusnya BBM Android muncul 6 jam lebih dulu sebelum menyambangi iPhone. Tapi tengah malam kemarin Apps Store di New Zealand malah telah menampilkan BBM iPhone.

@BBM sebagai akun twitter tresmi BlackBerry mencoba menghibur penggunanya dengan mengeluarkan joke:

€œHey, at least waiting at home is better than waiting in line. #Android #BBM4ALL,” Demikian hibur @BBM.

Tak lama kemudian BlackBerry mengumumkan penundaan peluncuran BBM untuk Android. Yang dituding jadi penyebab adalah banyaknya pengguna Android yang memakai aplikasi BBM yang belum resmi. Ada sekitar 1,1 juta orang yang telah mengunduh dan menginstal aplikasi BBM non official tersebut. Sebuah kebanggan namun juga menimbulkan banyak masalah teknis.

"We know you’re waiting. Pausing #BBM4All rollout to fix issues caused by unreleased BBM for Android app." Demikian lanjut kicauan BlackBerry.

Kembali lagi ke Google Play. Begitu banyak aplikasi BBM palsu yang beredar kemarin sore. Bahkan ada developer yang terang-terangan melabeli perusahaannya dengan nama "BlackBerry Inc" dan mengeluarkan aplikasi bertajuk "BBM Messenger." Meskipun kini aplikasi tersebut telah menghilang, namun kenyataannya banyak juga yang tertipu.

Aplikasi tersebut telah didownload oleh puluhan ribu orang hanya dalam waktu beberapa jam. Meski deskripsi "BBM jadi-jadian" tersebut tidak jelas dan tidak profesional, tetap saja banyak pengguna android yang tertipu mengunduhnya.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi?

Google memiliki sistem yang sangat terbuka. Google Play tampaknya hanya melakukan pemindaian (scanning) malware terhadap sebuah aplikasi dan langsung menampilkannya di Google Play. Hal ini didasari atas keinginan Google agar Google Play menjadi toko aplikasi yang lebih terbuka dibanding milik Apple atau BlackBerry.

Jutaan pengguna Android akhirnya harus membayar mahal atas standar rendah yang diterapkan oleh Google.

Siapapun, termasuk kita bisa berpura-pura menjadi perusahaan apapun dan mengunggah aplikasi yang hampir sama dengan aplikasi terkenal milik perusahaan yang valid. Peluang untuk menghapus apliaksi tersebut adalah jika perusahaan yang asli melakukan komplian, atau terlalu banyak komen negatif dari penggunanya.

Lalu, Mengapa BlackBerry tidak bereaksi? Ivor Soans dari FirstPost mengemukakan argumennya:

Pertama, mungkin BlackBerry memang tidak menyangka hal ini terjadi. BlackBerry bukanlah perusahaan kecil JAdi ada baiknya, Ada baiknyajadi ketika mereka merilis sebuah aplikasi (apalagi seperti BBM yang memiliki daya tarik besar), Mereka juga harus mempelajari bagaimana sebuah toko aplikasi bekerja termasuk segala kemungkinan yang bakal terjadi.

Kedua, BlackBerry lebih membutuhkan Google (dibanding Google yang membutuhkan BlackBerry). Keputusan BBM untuk menjadi aplikasi lintas platform membutuhkan memiliki konsekuensi. Mereka (BlackBerry) membutuhkan Google untuk mempromosikan BBM di toko aplikasinya.

Belum ada tanda-tanda kapan BBM Android akan segera bisa diunduh di Google Play. Namun mengingat semakin banyaknya aplikasi BBM palsu yang ebredar, sebaiknya hal itu harus segera terjadi

arf/firstpost/ foto firstpost

0 comments:

Posting Komentar

Klik gambar untuk tampilan detil